Pemilik Penginapan di Pantai Sayang Heulang Sampaikan Tiga Keluhan kepada Pemerintah Daerah

Pantai Sayang Heulang
Pantai Sayang Heulang
0 Komentar

GARUT – Pelaku usaha pariwisata di kawasan Pantai Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, menyuarakan keresahannya terhadap sejumlah persoalan yang dinilai menghambat perkembangan sektor wisata di wilayah tersebut.

Erni, pemilik penginapan Karang Laut, mengungkapkan tiga keluhan utama yang selama ini menjadi kendala serius dalam menjalankan usahanya. Ia berharap pemerintah daerah Kabupaten Garut maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat segera mengambil langkah konkret untuk mengatasinya.

1. Listrik Sering Padam dan Tegangan Tidak Stabil

Masalah pertama yang disorot Erni adalah terkait pasokan listrik yang kerap padam dan mengalami tegangan rendah (spaneng). Ia menyebut pemadaman listrik terjadi bukan hanya saat terjadi cuaca buruk, tapi juga cukup sering dalam kondisi normal.

Baca Juga:Dedi Mulyadi Sebut Ada Media dan Buzzer Selalu Memframing Buruk, Bisa Jadi Dibayar Pakai Uang Negara?Perpustakaan SDN 1 Cibiuk Kaler Diusulkan untuk Direhab

“Pertama listrik itu ke PLN sudah minta ke kepala desa tanda tangan seluruh warga di sayang heulang. kalau hujan sebentar angin, pasti padam,” ujarnya belum lama ini.

Dampak dari gangguan listrik ini sangat dirasakan oleh para tamu yang menginap. Banyak wisatawan mengeluh, bahkan tidak sedikit yang merasa kecewa dan marah karena pelayanan terganggu.

” Otomatis kan si tamu kapok. Nah itu sering bukan sekali dua kali. Tamu itu kan ada orangnya yang sabar, tapi ada yang ngotot marah marah. Ini gimana ini gimana,” katanya.

2. Akses Jalan Rusak Parah

Selain listrik, infrastruktur jalan menuju kawasan wisata juga menjadi sorotan. Erni menuturkan bahwa kondisi jalan yang rusak parah membuat wisatawan enggan berkunjung kembali.

Ia berharap pemerintah daerah segera memperbaiki akses jalan agar aktivitas wisata di kawasan pantai selatan Garut bisa terus berkembang.

3. Tiket Masuk Dinilai Terlalu Mahal

Keluhan terakhir berkaitan dengan tarif masuk ke kawasan Pantai Sayang Heulang yang dianggap terlalu tinggi, terutama pada hari kerja. Menurut Erni, tarif saat ini tidak sebanding dengan fasilitas yang tersedia.

“Kalau hari libur besar seperti Lebaran atau Tahun Baru, saya paham tiket menyesuaikan Perda. Tapi untuk hari biasa, sebaiknya lebih terjangkau agar lebih banyak yang datang,” ucapnya.

Baca Juga:Dua Kios di Mekarmukti Garut Terbakar Diduga Akibat Korsleting ListrikHendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sepakat Gelar Kongres Persatuan PWI Paling Lambat Agustus 2025

Ia menyadari bahwa tarif sudah diatur dalam Peraturan Daerah, namun berharap ada kebijakan yang lebih fleksibel untuk menarik kunjungan di luar musim liburan.

0 Komentar