Mengenal Pola Distribusi Air PDAM: Dari Sumber Hingga ke Keran Konsumen

ilustrasi air PDAM
ilustrasi air PDAM (AI)
0 Komentar

Namun, sistem ini membutuhkan perencanaan elevasi dan jaringan pipa yang tepat agar tekanan air tetap stabil dan merata di seluruh wilayah layanan.

b. Distribusi dengan Sistem Pompa (Tenaga Mesin)

Jika topografi tidak mendukung distribusi gravitasi, atau wilayah yang dilayani lebih tinggi daripada instalasi pengolahan, maka digunakan sistem distribusi bertenaga pompa. Pompa-pompa ini mendorong air ke dalam jaringan pipa utama dan ke tangki-tangki distribusi (reservoir) yang tersebar di beberapa titik.

Untuk menjamin kontinuitas pasokan dan tekanan yang memadai, PDAM biasanya menggunakan booster pump di titik-titik strategis. Seringkali sistem ini dikombinasikan dengan tangki air (reservoir) yang berfungsi sebagai penampung dan pengatur tekanan.

Baca Juga:Jenis Makanan yang Membantu Mutasi Warna Ikan Channa Lebih MaksimalCara Menjemur Ikan Channa yang Benar: Durasi, Waktu, dan Manfaatnya

4. Jaringan Pipa: Jalur Hidup Air ke Konsumen

Setelah air dipompa atau mengalir secara gravitasi, ia melewati jaringan pipa distribusi yang luas, terdiri dari:

  • Pipa utama (trunk/main line): mengalirkan air dari IPA ke area distribusi.
  • Pipa cabang (secondary line): mengalirkan air dari pipa utama ke lingkungan atau kawasan.
  • Pipa rumah (service line): mengalirkan air dari pipa cabang ke sambungan rumah tangga.

PDAM juga menempatkan katup, pengukur tekanan, dan hydrant pada titik-titik tertentu untuk memudahkan kontrol aliran dan pemeliharaan jaringan.

5. Sistem Pengendalian dan Monitoring

PDAM modern kini banyak yang telah menerapkan teknologi SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) untuk mengontrol aliran air, tekanan, dan kualitas air secara real-time. Sistem ini memungkinkan PDAM mengatasi kebocoran lebih cepat dan mengoptimalkan distribusi air secara efisien.***

0 Komentar