5. Beri Nutrisi Secara Teratur
Tanaman yang lemah mungkin kekurangan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Gunakan pupuk cair atau pupuk organik sesuai kebutuhan tanaman. Namun, jangan berlebihan, karena kelebihan pupuk justru bisa “membakar” akar dan memperburuk keadaan. Cukup beri pupuk ringan setiap 2–4 minggu sekali, tergantung jenis tanamannya.
6. Pangkas Daun yang Sudah Rusak
Daun yang sudah layu, menguning, atau menghitam sebaiknya segera dipangkas. Tujuannya agar tanaman tidak membuang energi untuk mempertahankan bagian yang sudah rusak. Dengan memangkas bagian tersebut, tanaman bisa lebih fokus tumbuh pada bagian yang sehat.
7. Periksa Hama dan Jamur
Tanaman layu juga bisa disebabkan oleh serangan kutu daun, ulat kecil, atau jamur. Periksa bagian bawah daun dan pangkal batang secara rutin. Jika terlihat adanya bintik aneh, serangga, atau lapisan putih seperti tepung, segera bersihkan dengan air sabun ringan atau gunakan insektisida organik.
Baca Juga:Jual Koin Kuno di Bekasi? 5 Lokasi Ini Bisa Memberikan Harga Menggiurkan!Tanpa Top Up, Tanpa Ribet! Ini Game Gratisan yang Bikin Dompet Tebal
8. Beri Waktu untuk Pulih
Setelah melakukan semua langkah perawatan, beri waktu pada tanaman untuk pulih. Proses pemulihan tidak instan dan bisa memakan waktu beberapa hari hingga minggu tergantung pada tingkat kerusakannya. Terus pantau kondisi tanaman dan jangan buru-buru menyerah.
Tanaman yang mudah layu bukan berarti tanaman yang “lemah”. Dengan perawatan yang tepat dan kesabaran, tanaman tersebut bisa kembali hidup dan bahkan tumbuh lebih sehat dari sebelumnya. Ingat, merawat tanaman adalah tentang memahami ritme alami mereka bukan sekadar menyiram atau memberi pupuk. Jadi, yuk, mulai rawat tanamanmu dengan lebih penuh perhatian!