JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan respons resmi terkait dugaan kasus keracunan makanan yang terjadi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa daerah, termasuk Bandung dan Tasikmalaya. Peristiwa terbaru dilaporkan terjadi di lingkungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Tasikmalaya, pada Kamis, Mei 2025.
Dadan menegaskan bahwa pihaknya telah bergerak cepat untuk menyelidiki insiden ini secara menyeluruh.
“Menyikapi munculnya kasus serupa di beberapa wilayah, kami menegaskan komitmen BGN untuk mengusut secara tuntas penyebabnya dan melakukan evaluasi menyeluruh guna mencegah terulangnya kejadian serupa,” ujar Dadan di Jakarta, 2 Mei 2025 seperti dikutip dari disway (Grup Radar Garut).
Baca Juga:Yudha Anggota DPRD Garut Kunjungi Iwa, Penjual Bubur Atap Rumahnya RobohKantor Kemenag Garut Jamin Tidak Akan Ada Lagi Perubahan Jadwal Pemberangkatan Jemaah Haji
Kepala SPPG Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq Tasikmalaya, Michael Julius Tobing, menyatakan bahwa semua prosedur penanganan bahan pangan telah dilakukan secara teliti sebelum makanan diolah.
“Setiap komponen menu seperti tahu, ayam, beras, sayur, dan kentang diperiksa kualitasnya secara menyeluruh sebelum diolah,” ujarnya.
Tim ahli gizi SPPG juga telah melakukan uji awal yang menunjukkan makanan dalam kondisi layak konsumsi sebelum dikirimkan kepada para penerima manfaat. Meski demikian, Dadan menegaskan bahwa investigasi mendalam tetap diperlukan untuk memastikan titik kritis masalah yang menyebabkan kasus ini.
Di sisi lain, insiden serupa juga dilaporkan terjadi di SPPG Bandung, tepatnya di Kecamatan Coblong. Saat ini, hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dan bahan mentah yang digunakan masih dalam tahap analisis dan diperkirakan akan rampung dalam sepuluh hari ke depan. Sementara itu, para siswa yang mengalami gejala keracunan telah mendapat penanganan medis di fasilitas kesehatan setempat.
“Kami memahami kekhawatiran yang muncul di tengah masyarakat. Untuk itu, kami mengimbau seluruh pihak agar tetap tenang dan menunggu hasil resmi investigasi. BGN akan terus menyampaikan informasi secara terbuka dan bertanggung jawab,” tutur Dadan.
Sebagai langkah preventif, BGN telah memperketat berbagai prosedur distribusi dalam program MBG guna meminimalkan risiko terjadinya kasus serupa. Beberapa langkah yang diperkuat antara lain: