SMKN 9 Garut Terapkan Sistem Pencairan Bantuan PIP oleh Orang Tua dan Siswa Secara Langsung

SMKN 9 Garut mengundang orang tua siswa di masjid sekolah untuk menginformasikan pencairan bantuan PIP. Pihak
SMKN 9 Garut mengundang orang tua siswa di masjid sekolah pada Februari 2025 lalu untuk menginformasikan pencairan bantuan PIP. Pihak sekolah menyosialisasikan bahwa bantuan tersebut harus dicairkan langsung oleh orang tua dan siswa ke bank
0 Komentar

GARUT – SMKN 9 Garut yang berlokasi di Jalan Raya Bayongbong Kilometer 10, Desa Panembong, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, menerapkan sistem pencairan bantuan PIP (Program Indonesia Pintar) secara langsung oleh orang tua bersama siswa. Langkah ini dinilai sebagai bentuk komitmen sekolah dalam menjunjung prinsip transparansi serta menjaga kepercayaan masyarakat.

Pihak sekolah menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam proses pencairan dana secara teknis, melainkan hanya berperan dalam tahap administrasi awal.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Lutfi Nurhakim, menyampaikan bahwa seluruh prosedur dilaksanakan sesuai ketentuan dari pemerintah pusat.

Baca Juga:Yudha Puja Turnawan Soroti Eksploitasi Anak oleh Pengemis dan Pengamen di Garut, Desak Pemkab Bertindak TegasMasih Ada Buruh di Garut yang Belum Digaji UMK, Begini Curhatannya

Dalam hal ini sekolah hanya berfungsi sebagai fasilitator administrasi. ” Kami mendata siswa, melaporkannya ke dalam sistem Dapodik, dan menunggu hasil nominasi dari pemerintah. Setelah nama siswa keluar sebagai penerima, kami menginformasikan kepada orang tua dan mengarahkan mereka untuk segera membuka rekening di bank yang ditunjuk. Selanjutnya, pencairan dilakukan langsung oleh orang tua bersama siswa, tanpa campur tangan pihak sekolah,” jelasnya.

Sistem ini telah diterapkan sejak pencairan PIP periode Februari 2025. Respons dari kalangan orang tua, menurut Lutfi, secara umum sangat positif. Banyak dari mereka mengapresiasi langkah sekolah yang menempatkan kepercayaan dan integritas sebagai prioritas utama.

Meski demikian, Lutfi tidak menampik bahwa terdapat sebagian orang tua yang mengalami kesulitan dalam proses pencairan secara mandiri di bank. Kendala tersebut, menurutnya, bukan berarti pihak sekolah lepas tangan, melainkan tetap memberikan pendampingan informasi secara non-teknis agar proses tetap berjalan lancar.

Senada dengan Lutfi, Kepala Bidang Pengadministrasian SMKN 9 Garut, Uus Budhiansyah, menyatakan bahwa sejak awal pihak sekolah telah berusaha keras agar bantuan PIP dapat diterima langsung oleh siswa dan orang tua, tanpa intervensi pihak sekolah.

Sebelumnya, SMKN 9 Garut sempat menggunakan sistem pendampingan siswa ke bank oleh guru. Dalam skema tersebut, siswa yang menerima bantuan PIP diantar langsung ke bank oleh guru pendamping, sementara orang tua siswa menunggu di sekolah. Setelah pencairan selesai, siswa kembali ke sekolah untuk menyerahkan dana bantuan di hadapan orang tua, sebagai bentuk transparansi.

0 Komentar