RADAR GARUT – Setiap tanggal 1 Mei, berbagai negara di seluruh dunia memperingati Hari Buruh Internasional atau yang juga dikenal sebagai May Day. Perayaan ini tidak sekadar menjadi hari libur nasional di sejumlah negara, melainkan juga menjadi simbol perjuangan panjang para pekerja dalam menuntut hak-haknya secara adil dan manusiawi.
Mengutip dari Wikipedia, awal mula Hari Buruh berakar dari pergerakan buruh internasional yang memperjuangkan perbaikan kondisi kerja, khususnya tuntutan pengurangan jam kerja yang saat itu sangat memberatkan.
Revolusi industri pada awal abad ke-19 membawa perubahan besar dalam sistem produksi, terutama di negara-negara kapitalis seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Sayangnya, kemajuan tersebut tidak diiringi dengan perlindungan yang layak bagi para pekerja. Mereka dipaksa bekerja antara 16 hingga 20 jam per hari dengan upah minim dan lingkungan kerja yang buruk.
Baca Juga:Buruh dari Garut Akan Berangkat ke Jakarta, Peringati May Day40 Pemuda Garut Diberangkatkan Magang ke Jepang
Salah satu tonggak penting dalam sejarah perjuangan buruh terjadi pada tahun 1806 di Amerika Serikat, ketika sekelompok pekerja sepatu atau cordwainers melakukan aksi mogok. Aksi ini menjadi pemicu kesadaran akan pentingnya pembatasan jam kerja, sekaligus menunjukkan besarnya tekanan yang dialami kaum pekerja pada masa itu.
Dua tokoh penting dalam gerakan buruh Amerika adalah Peter McGuire dan Matthew Maguire. McGuire, yang dikenal sebagai pengorganisasi buruh berdedikasi, mulai menggalang aksi pada 1872 bersama lebih dari 100.000 pekerja untuk menuntut pengurangan jam kerja. Ia juga aktif melobi pemerintah kota agar menyediakan pekerjaan dan membayar lembur.
Meski sempat dijuluki sebagai “pengganggu ketenangan masyarakat”, perjuangan McGuire kemudian membuka jalan lahirnya berbagai serikat buruh formal, termasuk United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America yang berdiri di Chicago.
Sementara itu, Matthew Maguire juga memainkan peran besar dalam penyelenggaraan parade Hari Buruh pertama di New York pada 5 September 1882. Parade ini diikuti oleh sekitar 20.000 buruh yang membawa spanduk bertuliskan “8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi”, sebuah slogan yang mencerminkan harapan akan keseimbangan hidup pekerja.
Dalam waktu singkat, perayaan serupa menyebar ke berbagai negara bagian. Oregon menjadi negara bagian pertama yang mengesahkan Hari Buruh sebagai hari libur resmi pada 1887. Pemerintah federal Amerika Serikat kemudian menetapkannya sebagai hari libur nasional pada tahun 1894.