Mendengar Rencana Reaktivasi Kereta Api, Warga Garut Ini Menangis di Hadapan Media

ilustrasi tempat kuliner berdiri di rel kereta api yang sudah tidak aktif
ilustrasi tempat kuliner berdiri di rel kereta api yang sudah tidak aktif (ist)
0 Komentar

GARUT – Suara lirih penuh haru terdengar dari Bunga (nama samaran), seorang warga asal Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. Di hadapan awak media, air matanya tak terbendung saat menceritakan keresahan yang ia rasakan menyusul kabar reaktivasi jalur kereta api Garut-Cikajang.

Tangis Bunga bukan tanpa alasan. Di tengah cobaan berat yang menghimpit kondisi keuangannya, kabar tentang rencana pemerintah Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Kementerian Perhubungan untuk menghidupkan kembali jalur lama itu, justru membuat hatinya semakin gundah.

Selama ini, Bunga menggantungkan penghidupan dari sebuah usaha kuliner yang ia bangun di atas lahan milik PT KAI. Lokasi itu bukan sekadar tempat berjualan, melainkan tumpuan harapan untuk menyambung hidup sehari-hari. Namun dengan rencana reaktivasi jalur, tempat usahanya terancam dibongkar.

Baca Juga:Akibat Korsleting Listrik dari TV, Rumah Permanen di Desa Mekarwangi TerbakarImas, Pejuang Keluarga yang Setia Menjual Pepaya Tetangga

Yang membuat situasi kian berat, Bunga mendirikan usaha kuliner tersebut menggunakan dana pinjaman dari bank dengan total nilai mencapai Rp120 juta. Pinjaman itu belum lunas, sementara cicilan terus berjalan. Di sisi lain, musibah yang baru saja menimpa dirinya memaksa Bunga mencari tambahan dana dalam jumlah besar, sesuatu yang semakin menekan beban pikirannya.

Dengan suara bergetar, Bunga berharap pemerintah tidak hanya memikirkan kelancaran program, tetapi juga memikirkan nasib masyarakat kecil yang terdampak. Ia memohon jika reaktivasi benar-benar berjalan, kompensasi yang diberikan oleh PT KAI harus sesuai dengan besarnya pengorbanan yang telah ia keluarkan untuk membangun usaha di lahan tersebut.

Bunga khawatir jika kompensasi yang diberikan sekedar alakadarnya. Ia berharap modal yang dipakai untuk membangun tempat usaha ini bisa diganti.

Meski dihantui kekhawatiran, Bunga tetap menyimpan harapan. Ia percaya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memiliki kepedulian yang besar terhadap rakyat kecil. Ia berharap Dedi Mulyadi bisa mendorong kebijakan yang berpihak kepada warga, agar kompensasi yang diterima benar-benar layak dan tidak mengecewakan.

Seperti diketahui, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelumnya telah mengumumkan rencana reaktivasi beberapa jalur kereta api di wilayah Jawa Barat, termasuk rute Garut-Cikajang. Hal itu disampaikannya setelah menggelar rapat koordinasi bersama PT KAI dan Kementerian Perhubungan.

0 Komentar