GARUT – Rencana reaktivasi jalur kereta api Garut-Cikajang kembali jadi topik hangat di kalangan masyarakat Kabupaten Garut. Wacana ini mengemuka setelah Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT KAI dan Kementerian Perhubungan melempar sinyal kuat soal kebangkitan jalur legendaris ini.
Meski pro dan kontra di tengah masyarakat tak bisa dihindari, di luar polemik tersebut ada hal menarik yang patut disoroti, yaitu potensi reaktivasi jalur kereta ini sebagai pemicu bangkitnya sektor pariwisata Garut.
Berikut ini beberapa kajian yang dikutip Radar Garut dari beberapa sumber:
Baca Juga:Stasiun Kereta Api Cikajang Pernah Jadi yang Tertinggi di Indonesia dan Asia Tenggara!Pengguna Lahan PT KAI Tawarkan Dua Solusi atas Rencana Reaktivasi Jalur Kereta Garut-Cikajang
Bukan Sekadar Transportasi, Tapi Jembatan Wisata
Kalau ditilik dari fungsinya di masa kini, jalur Garut-Cikajang mungkin tidak lagi jadi kebutuhan primer sebagai moda transportasi warga lokal. Jarak tempuh yang tidak terlalu panjang, ditambah sudah tersedianya kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil angkutan umum, membuat fungsi kereta sebagai alat angkut harian bisa dibilang tak lagi mendesak seperti di masa lalu.
Namun jika kereta ini dihidupkan kembali, perspektifnya bisa bergeser, bukan lagi sekadar alat transportasi, melainkan sebagai pendorong sektor pariwisata Garut bagian selatan.
Jalur Nostalgia Bernuansa Wisata
Rute Garut-Cikajang menawarkan pemandangan khas pegunungan dan hamparan kebun teh yang menyejukkan mata. Membuka kembali jalur ini bukan hanya soal mengaktifkan rel tua, tapi juga menghidupkan jalur kenangan yang berpotensi jadi paket wisata andalan.
Bayangkan, wisatawan bisa menikmati perjalanan dengan nuansa tempo dulu, sambil melihat hamparan alam Garut yang asri dari jendela gerbong. Destinasi wisata seperti kebun teh, curug, dan spot-spot foto instagramable di sepanjang jalur ini pun akan lebih mudah diakses. Alhasil, potensi kunjungan wisatawan pun diprediksi akan meningkat.
Efek Domino: Ekonomi Lokal Bangkit
Tak bisa dipungkiri, geliat pariwisata selalu membawa efek positif bagi perekonomian warga sekitar. Ketika akses menuju objek wisata semakin mudah, roda ekonomi masyarakat pun berputar lebih cepat.
Usaha kuliner khas Garut, kerajinan tangan, sampai produk UMKM lain berpotensi ikut naik kelas berkat bertambahnya kunjungan wisatawan. Jalur kereta Garut-Cikajang bisa menjadi urat nadi baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, sekaligus membuka lapangan kerja baru di sektor pariwisata dan jasa.