GARUT – Maraknya kasus pencabulan dan pelecehan seksual yang terjadi di Garut belakangan ini terus menjadi perbincangan dan menjadi sorotan banyak publik. Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Garut, Eti Nurul Hayati juga turut mengomentari terkait banyaknya kasus pencabulan ini.
“Kami dari Pimpinan Daerah Aisyiyah merasa sangat prihatin, saya merasa sangat prihatin dengan adanya kasus-kasus yang ada di Garut saat ini,” Ujar Eti, di sela sela kegiatan rapat koordinasi dan komitmen perlindungan perempuan dan anak di Kabupaten Garut, yang diselenggarakan di gedung Pendopo, Rabu (16/4).
Ia menyatakan dari tahun 2024 hingga 2025 bulan April saat ini sudah ada 112 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 59 kasus kekerasan terhadap anak.
Baca Juga:Kabid Pemdes Garut Jelaskan Peranan BUMDes dalam Program Ketahanan PanganEkonom Memuji Langkah Dedi Mulyadi Menghapuskan Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor
“Sekarang sedang ditangani, dan mudah-mudahan dengan adanya penanganan yang serius dari pihak pemerintah maupun non pemerintah ini bisa membuat jera para pelaku pelaku yang ada di Kabupaten Garut,” katanya.
Menurutnya, pihaknya siap membantu menangani kasus tersebut apabila memang dibutuhkan atau diminta oleh Pemerintah Daerah.
” Mudah-mudahan ini bisa menjadi kolaborasi dan kami juga bisa membantu terhadap penangangan dan penanggulangan kasus ini apabila diminta bantuan oleh pemerintah kami siap membantu,”ujarnya.
Lanjut Eti, ia berharap kepada pihak pemerintah guna melakukan pembinaan terhadap apa yang sedang terjadi di Kabupaten Garut ini, terutama kepada keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan.
“Karena kasus kasus yang tadi itu banyaknya keluarga dibawah garis kemiskinan, jadi karena terlalu stress tidak ada kegiatan tidak ada kerjaan kemudian merasa stres dan melihat anak, cucu, ponakan, sehingga terjadi hal demikian,” katanya.
“Terutama pembinaan agama yang harus diperkuat dan bantuan-bantuan kesejahteraan untuk gurunya dan juga kesejahteraan masyarakat, karena salah satu faktor terjadinya kasus ini adalah keluarga dibawah garis angka kemiskinan, mudah-mudahan kedepan Garut bisa lebih sejahtera dengan adanya bapak dan ibu bupati dan wakil bupati yang baru,” pungkasnya. (Ale)