MAJALENGKA – Dalam suasana hangat dan penuh semangat saat Panen Raya di Kabupaten Majalengka, Senin (7/4/2025), Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan sejumlah masukan strategis kepada Presiden Prabowo Subianto. Pesan-pesan ini tak hanya merefleksikan kegelisahan para petani, tapi juga menawarkan solusi nyata demi keberlanjutan pertanian nasional, terutama di Tanah Pasundan.
Dalam pidatonya, Dedi menekankan langkah nyata, keberpihakan anggaran, dan pemikiran jangka panjang agar pertanian tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh sehat dan berkelanjutan.
Biaya Produksi Tinggi Akibat Pestisida, Bukan Lagi Pupuk, Kembalikan Kesuburan Tanah
Dedi mengawali dengan kabar baik: distribusi pupuk bersubsidi di Jawa Barat saat ini sudah tidak lagi menjadi masalah besar. Namun, tantangan baru muncul. Biaya produksi membengkak akibat penggunaan pestisida yang intensif.
Baca Juga:Prabowo: Tanpa Pangan, Tidak Ada Negara, Tidak Ada NKRIGarut Diterpa Sejumlah Bencana Alam, Namun Jalur Mudik Aman Terkendali
” Karena sekarang itu dari mulai sebelum nanam mereka (petani) mengeluarkan biaya untuk semprot keong, setelah itu hampir rata-rata dari musim tanam hingga panen, itu nyemprot dua hari sekali,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari kanal youtube @LEMBUR PAKUAN CHANNEL.
Penggunaan pestisida secara terus-menerus ini memang efektif mengendalikan hama, namun di sisi lain, berdampak buruk terhadap kesehatan tanah. Kesuburan alami berkurang karena tanah terlalu sering menerima bahan kimia, sehingga unsur hara organik semakin menipis.
Dedi pun mengusulkan agar pemerintah pusat mendukung program khusus untuk pemuliaan tanah, yakni upaya mengembalikan kualitas dan kandungan organik dalam tanah pertanian. Menurutnya, banyak wilayah di Jawa Barat kini mengalami kejenuhan tanah.
” Sehingga ke depan di Jawa Barat secara umum tanahnya sudah jenuh karena pupuk terus terusan, sedangkan tidak ada pemulian tanahnya. Harus ada program di Jawa Barat, bagaimana unsur haranya dikembalikan, karena rata rata sudah di bawah 6,” ujar Dedi Mulyadi.
Anggaran Irigasi Terpangkas, Minta Dikembalikan
Masalah lain yang disorot Dedi adalah pemangkasan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan dan pemeliharaan irigasi di bawah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
” Tahun ini di Jawa Barat DAK-nya mengalami penurunan untuk program kegiatan di BBWS untuk irigasi. Mudah-mudahan bisa kembali ke asal,” ujarnya.