GARUT – Bulan Suci Ramadan selalu hadir membawa suasana penuh kebersamaan dan kehangatan. Namun, bagi warga binaan di lembaga pemasyarakatan, bulan suci ini sering kali menjadi momen penuh tantangan. Namun, sebuah momen haru terjadi di Lapas Garut ketika petugas, warga binaan, dan keluarga mereka menggelar acara buka puasa bersama di tengah tembok penjara.
Acara buka puasa bersama ini digelar untuk memberikan rasa kebersamaan dan kepedulian kepada warga binaan yang selama ini terpisah dari keluarga dan kehidupan luar. Meskipun berada di balik jeruji, mereka merasa sedikit lebih dekat dengan orang-orang yang mereka cintai pada kesempatan yang penuh makna ini.
Suasana di dalam lapas terasa penuh haru. Warga binaan, yang sebagian besar tidak bisa merasakan momen berbuka puasa dengan keluarga di rumah, tampak mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan ini. Terlihat para petugas lapas juga ikut serta dalam kegiatan ini, menciptakan suasana yang penuh kekeluargaan dan persaudaraan.
Baca Juga:Dinas BLK Garut Berikan Pelatihan Tata Boga Bagi Warga Binaan Lapas GarutTiga Keluarga Jadi Korban Kebakaran di Selaawi, Yudha Dewan Garut Ucapkan Belasungkawa
“Buka puasa bersama ini menjadi momen yang sangat berarti bagi kami. Kami tidak hanya bisa berbuka dengan sesama warga binaan, tetapi juga dengan keluarga yang hadir. Ini adalah bentuk dukungan dan kasih sayang yang sangat berarti,” ujar AN, salah satu warga binaan.
“Ini adalah wujud nyata bahwa di balik jeruji besi, kami tetap bisa menunjukkan kasih sayang dan perhatian. Kami berharap momen seperti ini dapat mempererat hubungan antara keluarga dan warga binaan, serta memberi semangat bagi mereka untuk terus memperbaiki diri,”ujar Kepala Lapas Garut, Rusdedy.
Acara buka puasa bersama ini diakhiri dengan doa bersama, yang diikuti oleh warga binaan, petugas, dan keluarga. Terlihat air mata haru mengalir, sebagai tanda bahwa meskipun berada di tempat yang terbatas, kasih sayang dan kebersamaan tetap bisa terjalin erat.
Semoga momen ini bisa menjadi pengingat bahwa di balik jeruji besi, ada harapan dan kesempatan untuk berubah. Sebuah potret haru yang mengingatkan kita akan pentingnya kasih sayang dan kemanusiaan, bahkan di tempat yang paling terbatas sekalipun.