Yudha Puja Turnawan Kunjungi Lansia di Cipicung Banyuresmi, Tinggal di Rumah Nyaris Roboh

Yudha puja Turnawan mengunjungi warga tidak mampu di Banyuresmi
Yudha puja Turnawan mengunjungi warga tidak mampu di Banyuresmi
0 Komentar

GARUT– Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan mengunjungi dua lansia dhuafa yang tinggal di rumah tidak layak huni di Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Kehadirannya bukan sekadar kunjungan, tetapi juga bentuk nyata perjuangan untuk keadilan sosial.

Didampingi oleh Kasi Kesra Desa Cipicung, Nisa, serta Pendamping PKH Kecamatan Banyuresmi, Ali dan Asep, Yudha turun langsung meninjau kondisi tempat tinggal dua warga lanjut usia yang hidup dalam keterbatasan. Pemandangan yang ia saksikan begitu memilukan, memperlihatkan betapa masih banyak warga yang membutuhkan uluran tangan pemerintah dan masyarakat.

Potret Kemiskinan dua Lansia

Kunjungan pertama dilakukan ke rumah Emak Juariyah, seorang lansia dhuafa yang tinggal seorang diri di Kampung Cipicung, RT 03 RW 01. Rumahnya nyaris roboh, dindingnya rapuh, dan atapnya bocor di sana-sini.

Baca Juga:Dedi Mulyadi Larang Study Tour Karena Tujuannya Hanya Piknik dan Membuat Orang Tua Pinjam ke Bank EmokGubernur Dedi Mulyadi Sampaikan LKPJ 2024,  Apresiasi kepada Bey Machmudin

Dalam kunjungan tersebut Yudha memberikan bantuan sembako dan uang tunai kepada Juariyah sebagai bentuk kepedulian. Senyuman haru pun mengembang di wajah Emak Juariyah, yang selama ini hanya bisa pasrah dalam keterbatasan.

Tak berhenti di situ, rombongan melanjutkan perjalanan ke rumah Siti Saripah di Kampung Genta, RT 01 RW 03. Kondisi tempat tinggalnya bahkan lebih mengenaskan. Rumahnya miring tanpa jendela, dengan atap berlubang yang membuatnya rawan bocor saat hujan. Yang lebih mengkhawatirkan, ia harus merawat anak-anaknya dalam kondisi serba kekurangan. Situasi ini bukan hanya soal tempat tinggal yang tidak layak, tetapi juga ancaman bagi keselamatan dan kesejahteraan keluarganya.

“Harapan saya, Pemerintah Kabupaten Garut dapat memberikan bantuan rumah tidak layak huni (rutilahu) serta bantuan kewirausahaan agar Ibu Saripah bisa meningkatkan taraf ekonomi keluarganya. Selain itu, saya berharap hasil verifikasi ini dapat dijadikan dasar oleh pemerintah pusat dalam menetapkan penerima bantuan sosial,” ujar Yudha.

Ketimpangan Bantuan Sosial, Yudha Angkat Suara

Dalam kesempatan tersebut, Yudha mengungkapkan bahwa informasi mengenai kondisi Siti Saripah didapat dari Pendamping PKH Desa Cipicung, Ali. Saat dilakukan verifikasi data terpadu sosial ekonomi nasional, ditemukan fakta mengejutkan: Siti Saripah dan keluarganya tidak menerima bantuan sosial dalam bentuk apapun, baik BPJS PBI, PKH, BPNT, maupun Kartu Indonesia Pintar. Padahal, mereka termasuk dalam kategori keluarga miskin yang seharusnya menjadi prioritas bantuan.

0 Komentar