Namun narasi yang justru beredar sekarang seolah terkesan orang yang berusaha membantu mematuhi maklumat terkesan negatif, sementara pihak yang bertentangan seolah tidak diberikan peringatan.
“Di dalam surat edaran (maklumat) tersebut bahwa dikatakan warung tidak boleh buka lebih dari jam 4 sore, kan seperti itu. Namun faktanya bagaimana? Ketika kejadian video yang viral tersebut, itu terjadi setengah 2 siang. Lalu, bagaimana sanksi yang harus diterapkan itu? Bukannya diberikan sanksi, malah Ibu Putri membuat konten datang ke warung tersebut meminta maaf. Ini untuk apa ada surat edaran ini? Itu yang ingin saya sampaikan,” ungkapnya.
“Harapan saya mudah-mudahan dari Satpol PP itu bisa lebih bergerak bisa lebih bergerak lagi, bisa lebih aktif lagi, lebih sigap lagi, sehingga tidak perlu masyarakat yang turun, tapi ini adalah satpol PP yang turun,” katanya.
Baca Juga:Pemkab Garut Diminta Alokasikan Anggaran Perlindungan Sosial Bagi Korban Bencana HidrometeorologiPemdaprov–TNI AD Tandatangani Kerja Sama Manunggal Karya Bakti
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Garut, Dila Nurul Fadilah menyebut, kedatangan ormas ini adalah untuk meminta agar Pemkab Garut dapat menyelesaikan permasalahan dengan bijaksana, tidak selalu di media sosial.
“Kalau menurut saya sih seperti yang terjadi kemarin memang kita tidak bisa membendung terkait media sosial, netizen-netizen yang ada. Kenapa tidak? Maksudnya untuk memperbaiki semuanya dengan cara hal-hal yang lebih baik,” katanya.
Dila menegaskan, semua pihak memiliki niat baik dan ingin lebih baik bagi Kabupaten Garut. Namun yang perlu digarisbawahi, ia berharap semua pihak juga bisa saling menghargai.
“Terkait konten Bu Putri ya, yang sebetulnya sih pas saya lihat ya yang awal-awal itu maksudnya untuk memperbaiki satu sama lain ya sambil mungkin musyawarah dan yang lain karena kan di masyarakat tidak tahu gitu kan ya keadaan disini tuh seperti apa gitu kan, takutnya isu ini itu atau gimana gitu tapi kan kita bisa maksudnya hal-hal seperti ini kan bisa diini (menciptakan banyak persepsi, red) lagi dengan medsosnya,” ucap Dila.
“Dan adapun tadi sudah disampaikan oleh Bupati akan menindaklanjuti lagi mungkin permasalahan ini sampai selesai, mungkin ketidakpuasan, ada hal-hal yang harus disampaikan tetapi karena mungkin (keterbatasan) waktu yang berbeda-beda, mungkin kesibukannya sehingga insya Allah mudah-mudahan dan pihak eksekutif akan membuka lagi,” tutupnya. (rizka)