Aliansi Umat Islam Garut Pertanyakan Komitmen Pemda Laksanakan Maklumat Selama Ramadhan

audiensi Aliansi Umat Islam Garut di gedung DPRD Garut
audiensi Aliansi Umat Islam Garut di gedung DPRD Garut (Rizka/Radar Garut)
0 Komentar

Warga Bantah Lakukan Sweeping Karena Dilakukan Bersama Satpol PP

RADAR GARUT – Aliansi Umat Islam Kabupaten Garut mendatangi gedung DPRD Garut melakukan audiensi Jumat (14/3) dengan Bupati Garut dan DPRD Garut.

Audiensi tersebut merupakan buntut dari video viral aksi sweeping warung yang buka di siang hari saat bulan Ramadan oleh Aliansi Umat Islam dan sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) lainnya.

Dalam audiensi ini, Abdusy Syakur dan Putri Karlina turut hadir secara langsung. Selain itu hadir pula Ketua DPRD Garut Aris Munandar beserta Wakil Ketua Subhan Fahmi dan Dila, serta perwakilan dari aparat penegak hukum.

Baca Juga:Pemkab Garut Diminta Alokasikan Anggaran Perlindungan Sosial Bagi Korban Bencana HidrometeorologiPemdaprov–TNI AD Tandatangani Kerja Sama Manunggal Karya Bakti  

Viralnya video tersebut, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina menyesalkan aksi yang dilakukan oleh ormas tersebut.

Pemkab Garut menilai bahwa aksi sweeping tersebut tidak sesuai prosedur karena bukan tupoksinya ormas melakukan hal itu.

Apalagi aksi sweeping juga tersebut dianggap bisa mengganggu dunia usaha di Kabupaten Garut.

Sementara di sisi lain, ormas yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam Kabupaten Garut merasa apa yang mereka lakukan sudah sesuai prosedur dan kesepakatan yang dibuat dalam maklumat yang dibuat bersama dengan Pemkab Garut dan Forkopimda.

Dalam kesempatan tersebut, peserta aksi turut mempertahankan serta meminta solusi terkait permasalahan yang viral ini

Ceng Aam, salah seorang peserta aksi dari Aliansi Umat Islam turut mempertanyakan apa yang dilakukan Wakil Bupati Garut memposting secara berulang-ulang video sweeping hingga diskusi yang sempat dilakukan sehingga menjadi viral.

Hal yang dirasa menjadi masalah yakni pihaknya seolah menjadi pihak yang disalahkan oleh publik, padahal menurut Ceng Aam ada permasalahan yang lebih urgent terkait hal yang dinarasikan dengan makna toleransi.

Baca Juga:Kejagung Sudah Periksa Sekitar 120 Saksi dalam Kasus Korupsi PertaminaDaerah Terdampak di Garut Akibat Angin Kencang dan Hujan Deras Kamis 13 Maret

“Permasalahannya justru kita ingin mencari solusi dari permasalahan itu, jadi terkait viral itu namanya ada sumbernya kan selama sumbernya tidak ditutup, terus itu soalnya kita mendatangi Dewan supaya Dewan bagaimana seorang Wakil Bupati saya pantau lebih dari 10 postingan, mosting tentang yang viral itu terus diposting berulang-ulang oleh Bu Putri sehingga buzzer atau kreator itu sumber datanya dari postingan Bu Putri, jadi bikin narasi baru dengan diedit bikin narasi baru,” ujarnya saat diwawancarai oleh awak media, Jum’at (14/3).

0 Komentar