GARUT – Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut untuk mengoptimalkan pendanaan, sebagai solusi mengatasi banyaknya bencana hidrometeorologi.
” Melihat banyaknya bencana hidrometeorologi di kabupaten garut saya berharap pemkab garut mengoptimalkan kolaborasi pendanaan dari CSR dunia usaha maupun lembaga pengumpul dana umat seperti BAZNAS. Pemkan Garut juga bisa berkoordinasi dengan lembaga lembaga filantropi lainnya agar bisa membantu warga Garut yang terdampak bencana hidrometeorologi,” ujar Yudha, Kamis 13 Maret 2025.
Yudha mengatakan, beberapa hari ini beberapa rumah warga Garut terkena dampak dari bencana hidrometeorologi.
Baca Juga:Angin Puting Beliung Terjang Dua Kecamatan di Garut, Pohon Tumbang Serta Belasan Rumah RusakTempat Penitipan Anak di Leuwigoong Banyak Membantu Warga yang Sibuk Bekerja
” Dua rumah warga rusak terkena bencana hidrometeorologi di kampung sukamanah RW 21 Kelurahan Sukagalih kecamatan Tarogong Kidul di hari kamis 13 maret 2025 sekitar pukul 15.30 WIB,” ujarnya.
” Rumah milik pak Andri atapnya ambruk, dan rumah milik pak ade Wahyu dinding belakang rumah ambruk dikarenakan hujan deras disertai angin kencang. Menjelang waktu berbuka puasa saya menengok kedua keluarga bersama pak sopi peridiansyah lurah Sukagalih, koptu dwi ari Babinsa Sukagalih dan pak Iwan Babinmas Sukagalih. Kedatangan kami untuk meringankan beban kedua keluarga yang terkena musibah,” sebut Yudha.
“Pada saat bersamaan juga terjadi pohon tumbang di jalan raya samarang tepatnya di wilayah kampung Cirengit desa Mekargalih Kecamatan Tarogong Kidul. Beberapa rumah warga juga ada yang mengalami kerusakan masih di kampung Cirengit,” ujarnya.
“Berdasarkan data yang dirilis BPBD Garut ada 244 bencana hidrometeorologi dari 17 oktober 2024 sampai ke 8 maret 2025. Sampai ke 13 maret 2025 ini jumlahnya bertambah, karena kemarin rabu 12 maret 2025 juga ada rumah yang atapnya ambruk di kampung Cibolang Desa Karangsari Kecamatan Leuwigoong akibat tertimpa pohon yang tumbang ketika hujan deras,” ujarnya.
Di samping itu, Yudha juga berharap hasil efisiensi anggaran bisa dialokasikan sebagian untuk social safety net buat warga Garut yang terdampak bencana hidrometeorologi.
“Di hari senin 10 maret 2025 Tim Anggaran Pemerintah Daerah kabupaten garut yang dipimpin oleh Sekda Garut berkoordinasi dengan Badan Anggaran kabupaten Garut, dalam pertemuan tersebut disampaikan ada celah fiskal hasil efisiensi sebesar 50,88 milyar,” katanya.