Pengasuh Pesantren Persis Rancabango Minta Polisi Segera Tangkap Abdul Rosid

istimewa
Abdul Rosid Buat Video Klarifikasi, Sebut Pengakuan Imam Mahdi Hanya untuk Keluarga
0 Komentar

GARUT – Pengasuh Pondok Pesantren Persis Rancabango, Lutfi Lukman Hakim meminta agar polisi segera menangkap Abdul Rosid alias Daip yang telah mengaku sebagai Imam Mahdi. Ia berharap agar Daip diproses hukum sesuai aturan yang berlaku.

Meski begitu, menurutnya ada faktor yang membuat proses hukum sulit dilakukan, seperti halnya gurunya yang pernah mengaku sebagai nabi dan akhirnya berujung di rumah sakit Cisarua. Oleh karenanya perlu ada langkah hukum atau pemeriksaan kesehatan mental terhadapnya.

“Karena itu kami berharap kepada pihak kepolisian untuk menangkap orang tersebut (Abdul Rosid) dan memprosesnya secara hukum. Sekiranya tidak bisa di proses secara hukum karena ada faktor tertentu seperti halnya gurunya yang pernah mengaku jadi Nabi, maka tidak menutup kemungkinan proses yang mengaku Imam Mahdi, maka proseslah secara kesehatan mentalnya” kata Lutfi, Sabtu (8/3).

Baca Juga:Abdul Rosid Buat Video Klarifikasi, Sebut Pengakuan Imam Mahdi Hanya untuk KeluargaAbdul Rosid Diduga Mengalami Gangguan Jiwa, Disebut Harus  Direhabilitasi

Adanya sosok Daip yang mengaku sebagai Imam Mahdi, menurutnya menambah persoalan baru di Kabupaten Garut yang sudah memiliki banyak masalah yang dirasakan oleh masyarakat dan umat.

“Cukuplah sudah banyak persoalan di Kabupaten Garut yang dirasakan oleh umat dan juga masyarakat Kabupaten Garut tidak perlu untuk menambah masalah baru, persoalan baru, perkara baru dan lain sebagainya,” ujarnya.

Kaitan dengan pengakuan Daip , dijelaskan Lutfi, ketika menyampaikan pengakuannya menggunakan bahasa Sunda dan bercampur Indonesia telah membatalkan ke-Imam Mahdiannya. Itu karena pengakuan tersebut tidak sesuai dengan apa yang diisyaratkan dalam hadits.

“Saya beranggapan bahwa ketika melihat pengakuan beliau yang menggunakan bahasa Sunda campur bahasa Indonesia dengan sendirinya pengakuan tersebut batal demi hukum, karena tidak sesuai dengan yang di isyaratkan dalam Hadist” jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat tidak terpengaruh oleh klaim tersebut, terutama di bulan Ramadan. Lutfi mengajak warga untuk lebih fokus meningkatkan ibadah dan memperkuat kepedulian sosial, bukan mencari sensasi yang bisa meresahkan.

“Supaya tidak menambah beban pikiran dan masalah orang-orang Garut, sekarang kita sedang berada di bulan Ramadan lebih baik kita meningkatkan ibadah kita di bulan Ramadan dan meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial kita dengan sesama warga Garut dengan berbuat baik bukan dengan mencari sensasi” katanya.

0 Komentar