Harga Sejumlah Bapokting di Pasar Ciawitali Garut Masih Tinggi, Banyak Toko Masih Tutup

kios di pasar Guntur Ciawitali masih tutup
kios di pasar Guntur Ciawitali masih tutup (Rizki/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Harga bahan pokok dan penting (bapokting) di Pasar Guntur Ciawitali Garut masih tinggi pada hari kedua Ramadan. Meskipun beberapa harga mulai menunjukkan penurunan, banyak toko dan jongko masih tutup karena para pedagang memilih untuk menikmati libur awal puasa.

Menurut Kasubag UPT Pasar Guntur Ciawitali Garut, Yusep, harga bapokting masih stabil dengan beberapa komoditas yang mulai turun. Namun, ketersediaan barang di pasar masih terbatas karena banyak pedagang yang belum berjualan. “Para pedagang mungkin masih ingin menikmati libur awal puasa. Namun, sepertinya mulai Senin besok pasar akan kembali beroperasi normal,” ujar Yusep, Minggu (2/3).

Kondisi ini membuat masyarakat yang datang ke pasar harus bersaing mendapatkan barang kebutuhan pokok. Beberapa pedagang yang tetap berjualan masih menetapkan harga yang sama seperti saat munggahan.

Baca Juga:Gubernur Dedi Mulyadi Dorong Segera Pembangunan Kembali Pasar Ciamis Menhan Serahkan Maung MV3 Buatan Pindad di Lanud Husein 

“Harga daging sapi yang naik Rp10.000 dari harga sebelumnya Rp130.000 menjadi Rp140.000 per kg. Sementara itu, harga daging ayam broiler mulai turun dari Rp40.000 menjadi Rp37.000 per kg, tetapi stoknya masih sangat terbatas,” lanjutnya.

Bahan pokok lainnya masih ditetapkan harga stabil, tidak ada kenaikan atau penurunan harga. “Misalnya, telur ayam broiler tetap stabil di harga Rp30.000 per kg, cabai merah dijual Rp50.000 per kg, dan cabai rawit merah masih tinggi di harga Rp85.000 per kg. Harga minyak goreng kemasan 1 liter masih belum mengalami perubahan, begitu juga dengan harga beras yang stabil di Rp13.000 per kg. Gula pasir tetap di angka Rp17.000 per kg,” ungkapnya.

Meskipun hari ini jumlah masyarakat yang datang ke pasar cukup banyak, terutama karena hari Minggu, mereka harus berebut mendapatkan bahan kebutuhan pokok akibat masih banyaknya toko dan jongko yang tutup. Belum ada kepastian apakah harga akan kembali normal atau mengalami perubahan pada hari berikutnya.(rizki)

0 Komentar