GARUT – Bandar sayur di Kecamatan Cikajang menyebut, ada kenaikan terhadap sejumlah komoditi sayuran sekarang ini.
Hal itu disampaikan oleh Dedi Bandar sayur di Kampung Pabrik, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut.
H.Dedi (54) mengatakan, diantara sayuran yang mengalami kenaikan harga itu seperti cabai.
Baca Juga:Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian dalam Kasus Bocah Tenggelam di Kolam Renang ANB PameungpeukPuluhan Warga Desa Kohod Cukur Rambut Massal Setelah Kades dan Sekdes Kohod Ditahan dalam Kasus Pagar Laut
“Nuju lumayan, mung cabe ti petani teh kamari pangaos na 87 rebu perkilo na, Pami NU sanesna mah standar, sapertos mung kol 2 rebu, tomat 2 rebu ( lagi lumayan lah, tapi cabe dari petani nya kemarin teh harganya 87 ribu perkilonya, kalau yang lainnya mah standar, seperti kol 2 ribu, tomat 2 ribu),” katanya.
Untuk harga pasar sendiri Dedi tidak mengetahuinya, karena mekanisme pasar yang bekerja ketika sayur sudah di pasar.
“Tergantung pasar saleresna mah, upami di pasar nuju seer barang nya pangaos na ngagejret, pami di pasar barangna kirang sok sanajan digunung nuju seer tapi di pasar kirang tiasa majeung hargina, Ari sayur mah ieu teu tiasa di prediksi (tergantung di pasar sebenernya mah, kalau di pasar lagi banyak barangnya harganya murah, kalau di pasar barang ya kurang meskipun di gunung lagi banyak tapi di pasar kurang bisa naik harganya, kalau sayur mah tidak bisa di prediksi),” jelasnya.
Dedi mengaku, sayuran yang akan dikirim ke pasar ini sudah dipastikan dalam kualitas baik, karena sebelum dikirim, Ia telah menyortirnya dulu.
“Upami kualitas mah Abi di utamikeun di kemas , pami wortel 10 kiloan, kol 20 kiloan, waluh 10 kiloan, janten siap jual di pasar teh, janten teu nyandak sampah ka pasar teh Abi mah,” jelas Dedi.
Menurutnya, sayuran itu tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Petani mestinya rajin dalam memelihara tanaman supaya tidak terpengaruh oleh cuaca.
“Nya tergantung petani Ari masalah sayuran na mah, upami petani na rajin contoh musim kemarau we nya upami sering nyebor mah bagus Kitu, upami NU kedul mah ayena jarang di cebor nya kualitas awon (ya tergantung petani na kalau masalah sayuran nya mah, kalau petani rajin contoh musim kemarau kalau sering menyiram mah bagus tetep, kalau yang kedul (petani) sekarang jarang menyiram ya kualitas nya juga jelek),” tambahnya.