GARUT – Perayaan Cap Go Meh 2025 di Kabupaten Garut berlangsung meriah dengan berbagai atraksi budaya, seperti barongsai dan kirab tandu patekong atau patung dewa. Ribuan masyarakat hadir untuk menyaksikan tradisi yang penuh warna ini.
Barongsai, seni budaya Tionghoa yang menampilkan tarian naga yang dimainkan oleh beberapa orang, menjadi salah satu daya tarik utama. Pertunjukan ini diiringi tabuhan gendang dan alat musik lainnya, menciptakan suasana yang semakin semarak. Gerakan lincah para pemain barongsai memukau penonton yang memenuhi kawasan perayaan.
Selain barongsai, kirab tandu patekong turut menyemarakkan perayaan Cap Go Meh. Setiap patung dewa atau patekong diusung menggunakan tandu berhias ornamen megah dan aksesoris menarik. Perpaduan warna merah dan emas pada tandu memberikan kesan elegan dan mewah, sementara hiasan bunga warna-warni semakin mempercantik tampilan kirab.
Baca Juga:DisDamkar Garut Evakuasi Korban Tenggelam di Kolam Renang ANB Pameungpeuk GarutRAT Kopin Lapas Garut Tahun Buku 2024, Warga Binaan Dapat Bansos dan Doorprize
Kirab patekong dimulai dari Vihara Dharmaloka, melewati beberapa ruas jalan utama di Garut, seperti Jalan Ciwalen, Bratayuda, Karacak, dan Ciledug. Selanjutnya, rombongan melintasi Jalan Ranggalawe, Cikuray, hingga perempatan Jalan Ahmad Yani. Di lokasi ini, barongsai tampil menghibur penonton yang memadati area tersebut.
Indah, salah satu warga dari Jalan Pakuwon mengungkapkan rasa senangnya menyaksikan barongsai bersama keluarganya. “Saya sengaja jalan kaki bersama keluarga buat liat barongsai karena ini sangat meriah. Penampilannya itu tuh luar biasa dan patut diacungi jempol apalagi atraksi dari anak-anak ya lucu mukanya sampai merah kepanasan tapi totalitas,” ujar Indah (23/2).
Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terlihat dari ratusan penonton yang memadati trotoar sepanjang Jalan Guntur hingga Jalan Ahmad Yani. Masyarakat dari berbagai kecamatan di Garut turut hadir untuk menyaksikan kemeriahan Cap Go Meh. Firli, warga dari Cibuyutan sengaja datang ke Garut Kota demi menonton barongsai. “Selain hiburan, mengenal kesenian ini juga sangat penting untuk pengetahuan, acaranya sangat meriah,” kata Firli.
Tak hanya atraksi barongsai dan kirab tandu patekong, seni debus juga turut ditampilkan. Peserta dari berbagai daerah seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Cianjur memperlihatkan aksi debus yang memukau penonton. Beragam pertunjukan seni dan budaya yang ditampilkan semakin memperkaya pengalaman masyarakat terhadap tradisi Tionghoa yang penuh makna.