Kemudian ada pula yang mengusulkan terkait masalah sampah, terutama di Desa Cipicung. Banyak tumpukan sampah di pinggir jalan dari desa-desa lain.
” Tentu ini juga harus dipikirkan, saatnya desa itu mengadakan tempat pengolahan sampah,” katanya.
Lalu ada pula yang mengajukan masalah irigasi di Banyuresmi. Sekarang ini ada tiga irigasi utama di Banyuresmi dan ada beberapa blok yang mengalami kerusakan sehingga tidak efektif mengairi pesawahan.
Baca Juga:Cegah PMK, KPGS Lakukan Vaksinasi di Daerah Rawan dan Tingkatkan BiosecurityGuru Seni Budaya SMAN 6 Garut Ciptakan Ecoprint, Jadi Tren Baru di Dunia Seni
” Nah ini juga akan jadi pembahasan kita, ini penting,” ujar Yudha.
Dari reses ini Yudha menyimpulkan bahwa banyak usulan penting dari masyarakat. Namun tentunya mana skala prioritas yang nantinya akan diperjuangkan untuk dikawal dari musrenbang kecamatan hingga kabupaten. Karena pada akhirnya semua ditentukan oleh anggaran yang ada. Karena sekarang ini APBD Garut terbatas.
“Tentunya selaku Anggota DPRD saya harus menjembatani dan mengawal di musrenbang kecamatan dan kabupaten,” ujar Yudha.
Kabid Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kabupaten Garut, Iman T Ridho mengatakan, dari reses ini banyak usulan yang telah dicatat dari masukan masyarakat, kepala desa dan pengurus partai yang diundang.
“Dengan catatan pertama kami dalam pembahasan menyambungkan usulan itu harus tersistem mulai dari desa, semua usulan ini sudah terimput di masing masing desa, ada juga yang masuk ke akun pak dewan dan masuk ke desa yang nanti diverifikasi kecamatan masuk ke Bappeda nanti diverifikasi Bappeda. Akan jadi bahan kegiatan di RKPD 2026,” ujarnya.(feri)