GARUT – Kabupaten Garut jaman tahun 2000an terdapat beberapa pemain berkualitas yang sempat bermain juga untuk tim nasional Indonesia seperti Zaenal Arief, Johan Juhansah dan lain sebagainya, namun belakangan ini justru tidak ada satupun pemain asal Garut yang moncer baik di Liga 1 Indonesia apalagi masuk tim nasional Indonesia.
Hanya ada nama Yandi Sofyan pemain asal Garut yang dipinjamkan oleh Malut United ke Persija Jakarta, itupun hanya menjadi penghangat bangku cadangan.
Hal tersebut disoroti dengan serius oleh mantan pemain sekaligus pelatih tim nasional Indonesia, Fakhri Husaeni, saat melakukan coaching clinic di Garut pada Minggu (9/1).
Baca Juga:Kapolsek Cikelet Amankan Pelaku Pencurian Tangki BensinKunjungan ke Pasar Guntur Ciawitali Garut Turun, UPT Pasar Jelaskan Faktornya
Menurut legend tim nasional itu, Kabupaten Garut harusnya mempunyai suatu kompetisi berkepanjangan yang bertujuan untuk mencari bibit pemain lokal berkualitas.
“Kalau mau mencari pemain dan pelatih berkualitas harus ada kompetisi, jangan hanya turnamen saja. Tadi saya dengar di Garut sini tidak ada kompetisi, sehebat apapun latihan kalau tidak ada kompetisi pasti akan sia-sia,” Ujar Fakhir Husaeni.
“Mencari bibit pemain itu wajib ada kompetisi, bukan hanya turnamen saja,”sambungnya.
Ia juga menekankan, jika Kabupaten Garut ingin mempunyai pemain berkualitas harus dimulai dari kompetisi sekaligus pembinaan di usia muda.
“Bukan hanya turnamen yang seminggu selesai, apalagi yang satu sampai 3 hari selesai. Jalan ini sudah dibuka oleh pak Rudy (ketum Persigar), beliau sudah membangun insfrastruktur sepakbola dimana-dimana, tinggal melanjutkan pembinaan kedepanya dengan baik,”pungkasnya. (Ale)