Pj Bupati Garut Ingatkan Bahaya dari Angin Kencang

Pj Bupati Garut Barnas Adjidin (Dok Diskominfo Garut)
Pj Bupati Garut Barnas Adjidin (Dok Diskominfo Garut)
0 Komentar

GARUT – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, mengingatkan seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap angin kencang yang saat ini melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia menegaskan bahwa angin kencang dapat menyebabkan pohon tumbang dan merusak rumah penduduk, sehingga diperlukan langkah mitigasi yang tepat.

“Kita harus lebih waspada. Kalau di lingkungan ada pohon yang berisiko tumbang dan membahayakan, segera laporkan agar bisa dipangkas. Ini langkah awal untuk mengurangi risiko kerusakan,” ujar Barnas, Minggu (9/2).

Menurutnya, kondisi cuaca di Garut saat ini cukup mengkhawatirkan. Beberapa wilayah sudah mengalami pohon tumbang yang bahkan menimpa rumah warga. Pemerintah daerah juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai perubahan cuaca ini.

Baca Juga:Yudha Puja Turnawan Kunjungi Rohimah Janda Duafa yang Rumahnya Ludes Terbakar di Desa SukataniYudha Ketua DPC PDIP Garut Takziah ke Rumah Almarhum Omas Suryana, Satgas Cakrabuana PDIP Garut

“Kami sudah menanyakan ke BMKG, apakah ada perubahan cuaca ekstrem atau faktor lain yang menyebabkan angin kencang ini. Semoga saja kondisi ini tidak semakin membahayakan masyarakat,” jelasnya.

Barnas juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan selalu berdoa agar angin kencang tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk. Ia meminta warga segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan pohon yang berpotensi tumbang agar bisa segera ditangani.

“Kalau ada pohon yang sekiranya berbahaya, laporkan segera. Jangan sampai menunggu tumbang dan menimbulkan korban,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Garut, lanjut Barnas, memastikan akan terus bersiaga untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak angin kencang.

“Pemerintah harus hadir dan membantu masyarakat. Kita bisa gunakan dana APBD, CSR, atau bahkan bantuan dari warga yang peduli. Intinya, masyarakat yang terdampak tidak boleh dibiarkan sendiri,” tegasnya.(rizki)

0 Komentar