Sekjen Kementerian Imipas Kunjungi Lapas Garut, Program Ketahanan Pangan Berjalan dengan Baik

Sekretaris Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Dr. Asep Kurnia,S.H.,M.M, mengunjungi ternak do
Sekretaris Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Dr. Asep Kurnia,S.H.,M.M, mengunjungi ternak domba garut milik Lapas Garut, ditemani oleh Kalapas Garut Rusdedy, A.Md.IP, S.H.,M.Si
0 Komentar

“Nah tadi saya lihat ada beberapa hasil warga binaan membuat keset (Coir Shade). Awalnya gak kepikir darimana, ternyata memang itu berupa gulungan dari Banjar atau daerah lain, sabut kelapa nah di sinilah dikreasikan sehingga menjadi lebih bermanfaat lebih bernilai, diekspor ke Prancis 2 kontainer,” jelasnya.

“Nah artinya mudah-mudahan Lapas Garut bisa menjadi percontohan bagi lapas yang lain.Saya lihat sudah mulai bagaimana program ketahanan pangan diintegrasikan dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada di sekitaran lapas,” sambungnya.

“Sebelumnya di lahan sekitaran lapas di bagian dalam dan luar ada suatu area yang disebut beranggang yang sebelumnya jarang digunakan, nah saya lihat tadi ada peternakan domba di situ, sampai keliling saya satu lapas. dan itu domba garut,” sebutnya.

Baca Juga:Lapas Garut Akan Bangun Ternak Domba Kapasitas 500 Ekor, Sistem Pakan Sudah DisiapkanRibut Soal Putusan MK Terkait Perpanjangan Masa Jabatan Kades, Warga Garut Ada yang Salah Paham

“Tadi sekitar 400an lebih dipilah bagaimana yang fresh, ada yang sakit penanganan seperti apa, sepertinya sudah terpola di sini. Bahkan tadi ada yang sudah beranak. Berarti kan ini sudah dikelola dengan profesional,” ujarnya lagi.

Lebih lanjut Asep Kurnia menilai, salah satu kunci majunya Lapas Garut dalam mengelola industri Coir Shade karena kreativitas dari Kalapas yang bisa menjalin kerjasama dengan mitra dari perusahaan. Kreativitas seperti inilah yang menurutnya perlu dilakukan untuk mengembangkan hasil industri, terutama dalam hal pemasarannya.

“Nah Lapas Garut saya tanya tadi ternyata bekerjasma dengan mitra, memang ini dukungan mitra juga penting karena terus terang susah melakukan pemasaran. nah ketika bekerja sama dengan mitra, kita punya SDM yang cukup dan itu juga bisa menghasilkan bagi warga binaan,” sebutnya.

Asep Kurnia pun berharap, dari semua kegiatan ketahanan pangan yang dilakuakn lapas Garut ini bisa terintegrasi dengan pemenuhan kebutuhan di dalam lapas itu sendiri. Artinya semua hasil dari program ketahanan pangan, minimal bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan di dalam lapas itu sendiri.

” Kita menginginkan Lapas Garut ini dalam proses ketahanan pangan ini terintegrasi. Temen-temen jangan bertanya ini kemana pemasarannya, sebetulnya yang paling gampang pemasaran bagi warga binaan sendiri. pak menteri hanya menargetkan 5 persen dari anggaran harus mengandalkan model ketahanan pangan dari dalam, ikannya dari dalam, sayurannya dari dalam,” sebutnya.(feri)

0 Komentar