“Teknologi seperti HP ini memang membawa manfaat yang tidak sedikit, namun bila tidak dilakukan pengawasan yang baik bisa menjadi bumerang untuk perkembangan mental anak. Jadi tentu saja orang tuga harus memiliki pengetahuan tentang pola asuh yang efektif, termasuk menetapkan batasan penggunaan HP tanpa harus menimbulkan konflik,” jelasnya.
Sebagai anggota komisi IV DPRD Garut, Mira mendorong agar pemerintah dapat memperkuat program edukasi kesehatan mental di tingkat sekolah dan masyarakat. Kejadian tersebut menurutnya menjadi bukti nyata bahwa isu kesehatan mental di kalangan remaja memang harus serius diperhatikan.
“Tentunya pemerintah harus segera turun tangan, bukan hanya melakukan penanganan namun juga mencegah agar kejadian serupa tidak kembali terjadi. Mungkin juga juga perlu memastikan bahwa ada layanan konseling yang mudah diakses anak-anak dan keluarga, baik di sekolah atau bahkan di desa,” ucapnya.
Baca Juga:Rumah Sakit Guntur Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Car Free Day GarutPT Raffles Pacific Harvest Gelar Bakti Sosial di Simpang Ciroyom dan Sukawangi
“Ini adalah musibah yang besar, tentunya kami juga sangat berduka. Namun sekali lagi, ini harus menjadi momentum untuk kita semua, pemerintah, masyarakat, keluarga, untuk bersama-sama lebih peduli terhadap kesehatan mental generasi muda,” sambungnya lagi.
Mira yang merupakan Banggar DPRD Garut juga menyatakan komitmennya untuk mendorong adanya anggaran khusus dalam APBD Garut untuk program pencegahan krisis kesehatan mental di kalangan remaja.
“Ini untuk generasi masa depan yang berkualitas, kesehatan mentalnya terjaga,” pungkasnya. (*)