Wabah PMK Ancam Ternak di Garut, 160 Ekor Terjangkit

ilustrasi ternak sapi di Garut
ilustrasi ternak sapi di Garut (ist)
0 Komentar

GARUT – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak di Kabupaten Garut, menimbulkan kekhawatiran bagi para peternak. Sebanyak 160 ekor hewan ternak, termasuk sapi, kambing, kerbau, dan domba, dilaporkan telah terinfeksi.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut, Beni Yoga, meminta para peternak meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya pencegahan secara maksimal.

“PMK adalah penyakit yang sangat menular pada hewan dan disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat melalui udara, bahkan mencapai radius 10 kilometer dari hewan yang terinfeksi,” ujar Beni, (14/1).

Baca Juga:Dinkes Garut: Menjaga Imun Tubuh Penting untuk Mencegah HMPVDinas LH Garut Hadiri Diskusi RTH Bersama LIBAS, Maksimalkan Lahan Tidak Produktif

Beni menjelaskan bahwa PMK dapat menyerang berbagai jenis hewan ternak. Untuk itu, Diskanak Kabupaten Garut telah mengimbau peternak agar lebih berhati-hati dalam membeli ternak. Hewan yang dibeli harus sehat dan dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal.

Vaksinasi menjadi salah satu langkah utama untuk mengendalikan penyebaran PMK. Sesuai dengan kebijakan Kementerian Pertanian, vaksinasi kini dilakukan secara mandiri oleh peternak. “Kami telah memberikan informasi kepada peternak mengenai tempat pembelian vaksin yang telah direkomendasikan oleh pemerintah,” katanya.

Selain vaksinasi, edukasi tentang biosekuriti terus digencarkan. Diskanak mengajak peternak untuk rutin membersihkan kandang dengan disinfektan dan membatasi akses orang keluar masuk di area peternakan sebagai upaya pencegahan tambahan.

Menurut data Diskanak, hingga saat ini 160 ekor ternak terinfeksi PMK, dengan dua ekor dilaporkan mati. “Kami terus berupaya mencegah penyebaran lebih lanjut agar wabah ini tidak meluas ke peternak lain,” tambahnya.

Untuk meminimalisir dampak wabah PMK, Diskanak Kabupaten Garut mengimbau peternak untuk:

  1. Membeli hewan ternak yang sehat dan memiliki dokumen kesehatan.
  2. Melakukan vaksinasi secara mandiri menggunakan vaksin yang direkomendasikan pemerintah.
  3. Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar dengan menggunakan disinfektan.
  4. Membatasi akses keluar masuk ke area peternakan.

“Kami berharap seluruh peternak dapat ikut serta dalam pencegahan dan pengendalian PMK. Langkah ini sangat penting untuk melindungi kesehatan ternak dan keberlangsungan usaha peternakan di Garut,” tutupnya.(rizki/rls)

0 Komentar