Dini, Bocah Kelas 4 SD di Garut, Cari Uang Tambahan dengan Memulung

Dini bocah pemulung
Dini bocah pemulung (Rizki/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT– Dini, seorang bocah kelas 4 SD Jayaraga, memiliki cerita perjuangan hidup yang penuh haru. Setiap hari sepulang sekolah, ia bersama ayahnya yang berprofesi sebagai pemulung mencari gelas plastik atau botol bekas untuk dijual. Aktivitas ini dilakukannya demi mendapatkan uang tambahan untuk jajan.

Dini sering kali ditemani adiknya yang masih berusia 5 tahun dan duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Jika lelah memulung atau merasa kesulitan, mereka beristirahat di depan sebuah minimarket di Jalan Otista, Tarogong Kidul, tepatnya di depan Perumahan Intan Regency.

“Nya kanggo jajan, teu dipiwarang ku bapa ge ngan abi sareng rai sok calik didieu lamun teu aya akua mah calik we didieu sareng rai ngemis nu masihan artos (uangnya buat jajan, gak disuruh sama bapak, tapi sama adik suka duduk disini mengemis berharap ada yang ngasih uang)” ungkap Dini, Senin (13/1).

Baca Juga:Dinkes Garut Siap Realisasikan Program Medical Checkup Gratis Bagi yang Ultah di 2025Pj Bupati Garut Menaruh Harapan Besar kepada Bupati Terpilih

Dini bukan satu-satunya anak di keluarganya yang membantu mencari nafkah. Dua kakak laki-lakinya juga melakukan hal yang sama, sedangkan sang ibu tinggal di rumah mereka di daerah Cihonje. Dengan penuh semangat, meskipun hidup dalam keterbatasan, Dini tetap menjalani aktivitasnya yang dilakukan sehari-hari sepulang sekolah.

“Aya aa dua sami sa sakola, lamun mamah di bumi we calik, ayeuna mah nyalira didieu, rai mah aya palih ditu ke mun tos sonten sok didieu duaan (punya kakak laki-laki dua satu sekolah, sekarang disini sendiri, kalau sudah sore nanti adik saya kesini jadi berdua)” lanjutnya.

Setiap hari, ia memulung bersama ayah dan adiknya hingga pukul 7 malam sebelum kembali ke rumah. Selain memulung, mereka juga terkadang meminta belas kasih dari orang-orang yang melintas di sekitar Jalan Otista.

“Ke mun uih mah sok sareng bapa didieu dugi jam 7 wengi, (kalau pulang bersama bapak, disini sampai jam 7 malam)” katanya.

Kisah Dini mencerminkan semangat juang seorang anak kecil yang ingin membantu keluarganya di tengah himpitan ekonomi. Kehidupan yang penuh perjuangan ini mengingatkan kita tentang pentingnya perhatian dan kepedulian terhadap anak-anak yang membutuhkan.

0 Komentar