Makan Bergizi Gratis Cegah Anak Jajan Sembarangan

makan bergizi gratis di SMPN 6 Garut (Rizka/Radar Garut)
makan bergizi gratis di SMPN 6 Garut (Rizka/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Program makan siang bergizi gratis dari pemerintah dinilai sangat baik untuk mencegah anak jajan sembarangan. Dari program ini diharapkan mampu menekan berbagai penyakit, salah satunya diabetes.

Pasalnya, dewasa ini banyak jajanan sekolah yang mengandung gula dan garam berlebih. Hal ini juga disinyalir menyebabkan tingginya angka diabetes pada anak dan remaja sekarang ini.

“Sekarang anak-anak susah diatur dan susah diberi tahu apalagi melarang mereka untuk tidak jajan sembarangan, rata-rata mereka kan jajan minuman yang katanya kadar gulanya tinggi, kasusnya di banyak berita juga banyak” ujar salah satu orang tua siswa MTsN 1 Garut, Wida, Selasa (7/1).

Baca Juga:Kawasan Candi Cangkuang Dilengkapi Tempat IstirahatKesadaran Rendah, Kasus Diabetes pada Remaja di Kabupaten Garut Sering Terdiagnosis Terlambat

Edukasi tentang menghindari makanan tinggi gula penting untuk digaungkan. Salah satunya mesti dimasukkan dalam kurikulum pendidikan mulai dari tingkat dasar. Hal itu agar anak-anak perlu memahami batas aman konsumsi gula dan garam harian, sehingga dapat membentuk kebiasaan makan yang baik di masa depan.

“Pengenalan pola makan sehat ya harus dimulai sejak kelas 1 SD bahkan lebih bagus sampai SMA. Anak-anak yang paham pentingnya gizi seimbang akan tumbuh menjadi generasi yang lebih sadar kesehatan, selain itu kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan menjadi hambatan utama dalam menerapkan pola makan sehat apalagi di sekolah, tidak terkontrol, nah untuk remaja juga ya, minuman kemasan kan itu kadar gula nya tinggi, sekarang diabetes menimpa seluruh kalangan” kata pendidik SD, Dadan, di Wanaraja.

Sementara itu, berdasarkan data dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Asep Surahman, berdasarkan data Riskesdas Tahun 2018 prevalensi Diabetes Melitus di Jawa Barat sebanyak 2,2 % dari jumlah penduduk berusia 15 Tahun keatas. “Kasus Diabetes pada usia remaja sepanjang tahun 2024 itu dari kategori (prediabetes) dengan kadar gula darah sewaktu 126<200 usia 15 sampai 30 tahun sebanyak 18.675 orang. Kemudian kadar gula darah 200 dalam kategori (Diabetes) sebanyak 1.994 orang,” kata Asep Surahman, Selasa (7/1).

0 Komentar