Kesadaran Rendah, Kasus Diabetes pada Remaja di Kabupaten Garut Sering Terdiagnosis Terlambat

Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut (Rizki/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Kurangnya kesadaran masyarakat Kabupaten Garut terhadap pentingnya skrining diabetes secara dini pada remaja, menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus. Data terbaru menunjukkan banyak remaja terdeteksi dalam kondisi prediabetes atau bahkan diabetes melitus. Gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan buruk, kurang aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok, menjadi faktor utama.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Asep Surahman menjelaskan data Riskesdas Tahun 2018 prevalensi Diabetes Melitus di Jawa Barat sebanyak 2,2 % dari jumlah penduduk berusia 15 Tahun keatas. Dan sesuai program Kementerian Kesehatan pada Pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular di Kabupaten Garut, skrining gula darah dilakukan pada usia 15 tahun ke atas, dan didapatkan data untuk tahun 2024 terakhir.

“Kasus Diabetes pada usia remaja sepanjang tahun 2024 itu dari kategori (prediabetes) dengan kadar gula darah sewaktu 126<200 usia 15 sampai 30 tahun sebanyak 18.675 orang. Kemudian kadar gula darah 200 dalam kategori (Diabetes) sebanya 1.994 orang” kata Asep Surahman, Selasa (7/1).

Baca Juga:Dinas PUPR Garut Tak Ada Dana Tahun 2024 Bangun Jalan KH. Prof. Anwar Musaddad

Meski demikian, angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2023. Namun banyak kasus diabetes pada remaja yang gejala awal sering diabaikan, sehingga penyakit baru terdeteksi saat sudah parah.

Rendahnya edukasi dan perhatian keluarga terhadap kesehatan remaja memperparah situasi ini, mendorong perlunya langkah nyata dalam pencegahan dan pengendalian diabetes.

“Kalau dibandingkan dengan tahun 2023 ya, relatif menurun kasusnya karena sesuai data tahun 2023, yang Prediabetes usia 15-30 tahun itu sebanyak 22.400, sedangkan yang Diabetes sebanyak 2.436” lanjutnya.

Faktor penyebab peningkatan kasus Diabetes Melitus pada Remaja antara lain adalah Genetik, autoimun,Obesitas, dan Pola hidup tidak sehat (Merokok, Alkohol, Kurang aktivitas fisik, Diet). Dan ditandai dengan ciri-ciri seperti, sering kencing (Poliuri), cepat lapar (Polifagi), sering haus (Polidipsi).

“Penyebabnya karena anak muda zaman sekarang itu kurang mengontrol pola hidupnya, selain dari genetik ya, contohnya dari merokok, minum alkohol, kurang aktifitas fisik juga ditambah mereka yang diet juga menjadi salah satu penyebabnya. Kemudian ketika berat badan tiba-tiba menurun cepat, gatal di daerah kemaluan wanita, bisul yang hilang timbul, dari penglihatan kabur, cepat lelah ya, nah dari luka yang sulit sembuh dan juga mudah mengantuk, itulah gejalanya” ungkapnya. Kasus diabetes juga memiliki risikonya dampak panjang yang cukup serius, terserang penyakit jantung, kebutaan mata, sumbatan pembuluh darah dan kaki hingga amputasi, sertia penyakit ginjal kronik (PGK). Hal tersebut bisa terjadi dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan skrining pada anak mereka, penyakit ditemukan sudah dalam keadaan Prediabetes atau Diabetes.

0 Komentar