GARUT – Ruas jalan K.H.Prof.Anwar Musaddad yang berada di wilayah Desa Tanjung Kamuning, Kecamatan Tarogong Kaler belum dibangun sepenuhnya. Hal itu dikarenakan anggaran tahun 2024 lalu tidak ada.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Garut, Agus Ismail mengatakan, pembangunan sebagian jalan KH. Prof. Anwar Musaddad itu dianggarkan pada tahun ini.
“Jadi itu terkait dengan Jalan Prof.Anwar Musadad itu kita sudah direncanakan akan dilakukan pembangunan di tahun 2025, Karena itu sebetulnya DAK (dana alokasi khusus) dan kita sudah lelangkan,” ujarnya, saat diwawancarai, Selasa (7/1).
Baca Juga:Belum Genap 1 Tahun Diperbaiki, Jalan Gatot Subroto Garut Kembali Berlubang
“Karena memang kemarin tahun 2004 itu kita tidak terealisasi karena sumber pendapatannya tidak ada. Jadi kita baru bisa laksanakan di tahun 2025,” tambahnya.
Agus Ismalil menerangkan, beberapa faktor yang menjadi penyebab kerusakan jalan tersebut ada beberapa aspek. Yang pertama kata dia, aspek pengguna, aspek lingkungan, aspek cuaca.
Banyak kendaraan yang sebetulnya overload dan overdimensi yang melintasi jalan tersebut.
“Ini kan berbagai aspek kerusakan jalan itu, baik dari sisi aspek pengguna maupun juga aspek kondisi lingkungan serta kondisi aspek yang lain seperti cuaca. Jadi banyak faktor sebenarnya untuk kerusakan jalan itu. Sebenarnya yang paling utama adalah pengguna, pengguna itu bagaimana orang memanfaatkan jalan,” katanya.
” Karena banyak sekali juga. dari sisi bagaimana mereka sadar dari aspek misalkan tonase bebannya, kan itu kan dibutuhkan secara masyarakat kalau memang penegakan itu kan adanya di Perhubungan maupun juga di aspek kepolisian, misalnya kendaraan yang overload, overtonasi, maupun juga overdimensi sehingga kita mengenal adanya kendaraan odol, kendaraan yang overdimensi dan overload,” ucapnya.
Selain itu kata Agus Ismail, banyak bangunan yang memanfaatkan bahu jalan, kemudian kondisi drainase yang mengalami penyempitan atau tersumbat. Masalah ini juga menjadi penyebab jalan rusak.
“Kemudian aspek kerusakan yang lain, banyak juga dari sisi pemanfaatan yang di samping jalan itu sendiri misalkan ada bangunan yang menggunakan bahu-bahu jalan, Kemudian juga kondisi misalnya drainase banyak yang tersumbat, karena aspek tadi penyempitan maupun sumbatan dan sebagainya,” tegas Agus.