GARUT – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Garut pada tahun 2024 meningkat menjadi 3.200 pasien dan 14 diantaranya meninggal dunia.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Garut, Leli Yuliani MM, usai apel gabungan di lapangan setda, Senin (6/12).
“Ada 3.200 yang mengalami demam berdarah di 2024 dan yang meninggal ada 14 orang,” katanya.
Baca Juga:Program Makanan Bergizi Gratis Sudah Dimulai di Garut Secara BertahapKalapas Garut Puji Pemkab Garut Gratiskan Biaya Rujukan Rumah Sakit Bagi Narapidana
Penyebeb meninggalnya 14 jiwa tersebut, kata Leli lantaran pasien telat datang ke tempat faskes atau puskesmas terdekat sehingga telat untuk ditangani.
” Jadi mereka datang terlambat, jadi sudah dalam kondisi yang shock dan ada juga yang dalam kondisi karena adanya komplikasi,” ujarnya.
“Sebetulnya ini seluruh Indonesia bukan di Garut saja kenaikan DBD itu, bahkan provinsi Jawa Barat sendiri Gubernur itu sudah mengeluarkan surat edaran kewasapadaan terhadap peningkatan kasus DBD sejak awal 2024,” tambahnya.
Ia menyebutkan sampai saat ini masih banyak pasien DBD yang sedang dirawat.
” Masih ada, itu tersebar ada yang di rumah sakit, puskesmas dan ada juga yang di klinik tapi sejauh ini masih bisa dikendalikan dan kita juga terus meningkatkat pelayanan,” ujarnya.
Menurut Leli paling banyak pasien terkena penyakit DBD itu di wilayah Kecamatan Malangbong, Limbangan, dan Selaawi.
“mungkin karena dari jumlah penduduknya yang banyak juga, kemudian padat didaerah sana,” ujarnya.
Baca Juga:Pj Bupati Garut Sampaikan Pemberian Makanan Bergizi Gratis Mulai Dilakukan di Salah Satu TitikTerminal Guntur Garut Dipadati Penumpang Arus Balik Nataru
Leli menambahkan selaian DBD ada beberapa penyakit yang juga banyak merenggut nyawa pada tahun 2024. “seperti jantung, stroke, itu sudah menjadi hal yang memang penyebab kematian tertinggi,” pungkasnya. (Ale)