GARUT – Cicin, seorang janda miskin terpaksa memboyong ibu dan kedua anaknya tinggal di mushola karena tak mampu membayar kontrakan.
Cicin terpaksa menempati mushola di Kampung Cikubang, Kelurahan Lebakjaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupten Garut.
Ia merasa malu kepada pemilik kontrakan karena tak mampu membayar kontrakan selama tiga bulan terakhir.
Baca Juga:Di Kampung Adat Pulo Ada Air 7 SumurMI Al Qomar di Haurpanggung Garut Kondisinya Miris, 2 Kelas Nyaris Ambruk
Kabar Cicin ini disampaikan oleh Yudha Puja Turnawan, Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan yang meninjau ke lokasi Kamis 2 Januari 2025.
Yudha berkunjung bersama Bambang Hafidz Asda 1, Tahmat Hidayat Plt Kabid Rehabsos Dinsos Garut, petugas Puskesmas Cempaka dan juga petugas dari Disdukcapil Garut.
” Ibu Cicin seorang janda bersama ibunya yang bernama ibu Jubaedah dan kedua anaknya yang bernama Wenda Siti Nurandini berusia 12 tahun dan Syalwa Humaira Juliawan baru tiga hari tinggal di musholla. Sebelumnya tinggal mengontrak di kampung Campaka RW 06 kelurahan Lebakjaya, namun karena belum bayar tiga bulan ibu Cicin sementara ikut tinggal di musholla dulu,” ujar Yudha.
Menurut Yudha, pemilik kontrakan sebetulnya tidak mengusir Cicin, namun Cicin lah yang merasa malu karena belum mampu membayar tagihan kontrakan.
Cicin sendiri diketahui berprofesi sebagai badut keliling selama tiga tahun ini. Ia lah yang menghidupi ibu dan kedua anaknya.
Namun beberapa bulan terakhir, Cicin mengalami sakit sehingga dia tak mampu lagi bekerja untuk membayar kontrakan.
Akhirnya, anaknya yang bernama Wenda yang memutuskan menggantikan peran Cicin. Wenda yang masih duduk di bangku 6 SD, menjadi badut keliling agar bisa mendapatkan uang untuk sehari-hari.
Baca Juga:Progres Tol Cigatas di Garut Masih Tahap Pembebasan LahanHarga Sayur dan Bahan Pokok di Pasar Guntur Ciawitali Mengalami Fluktuasi di Awal Tahun 2025
Yudha sendiri mendapatkan kabar tentang Cicin dari Hani Mardiah, pekerja sosial masyarakat yang tak sengaja bertemu dengan Wenda di RS Medina Wanaraja.
Hani melihat Wenda tengah memakai kostum badut keliling. Ia pun prihatin dan langsung mengirim pesan kepada Yudha.
” Saya kemudian mengabari bapak Muhammad Nurramdan lurah Lebakjaya untuk melakukan assesment langsung. Dari pak lurah saya mengetahui kemudian bahwa ibu Cicin Daningsih sangat urgent untuk dibantu karena sementara tidur di musholla yang setengah terbuka apalagi ibu Cicin sedang sakit,” sambungnya.