Liburan Boleh, Tapi Jangan Nyampah! Begini Imbauan Pemprov Jabar

Ist. Tumpukan sampah di zona 2 TPA Sarimukti. Dok. Jabar Ekspres
Ist. Tumpukan sampah di zona 2 TPA Sarimukti. Dok. Jabar Ekspres
0 Komentar

RADAR GARUT – Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengingatkan kepada para pengelola restoran, termpat wisata, dan hotel untuk tida membebani tempat pembuangan akhir sampah selama libur akhir tahun berlangsung, termasuk di kawasan perkotaan seperti Bandung dan daerah lainnya termasuk Garut.

Bey menegaskan, pengelola kawasan komersil tersebut harus mampu mengelola sampahnya secara mandiri sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) maupun akhir (TPA).

“Sudah banyak imbauan, dan sudah lama juga kami mengimbau. Jadi jangan asal buang ke TPS, tapi kelola dulu sampahnya yang bisa dikelola seperti yang organik dikelola dulu,” ucapnya dikutip Radar Garut dari jabarekspres.com, Kamis (28/12).

Baca Juga:Tahun Baruan di Garut? Disini Tempat Seru dan Enak DikunjungiGunung Papandayan dan Talaga Bodas Destinasi Wisata Kawah Favorit Garut Untuk Liburan Tahun Baru 2025

Tak hanya kepada pengelola, Bey juga meminta kepada seluruh dinas lingkungan hidup (DLH) di kabupaten/kota khususnya Bandung Raya untuk terus berkoordinasi. Hal ini dilakukan agar menurutnya, selama libur akhir tahun berlangsung tidak terjadi penumpukan sampah.

“Saya sudah minta kepada DLH (Jabar) untuk berkoordinasi dengan Kadis LH se- Kabupaten/kota khususnya Bandung Raya untuk berkoordinasi dan minta pengelola-pengelola terutama restoran, hotel, dan juga tempat wisata untuk mengolah sampahnya,” ungkapanya

Maka dengan adanya hal ini, Bey berharap selama libur akhir tahun berlangsung tidak terjadi penumpukan sampah khususnya di Bandung Raya.

“Jadi jangan membebani lagi TPA Sarimukti dengan tambahan sampah-sampah dari dampak libur panjang ini. Kami menitipkan persampahannya harus dikelola dengan baik,” pungkasnya

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman menyebut kondisi TPA Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diprediksi akan mengalami overload di akhir 2024.

Hal ini sudah terlihat dengan adanya sisa lahan dan jumlah kiriman sampah ke Sarimukti yang setiap harinya mencapai sekitar 3.000 meter kubik.

“Apabila hal ini dibiarkan, maka diprediksi dengan jumlah pengiriman sampah yang sangat besar tersebut, akhir 2024 Sarimukti bisa overload,” ujar Herman beberapa waktu lalu. (*)

(San).

0 Komentar