Kendati demikian, bantuan dari Yayasan Bakti Barito menjadi perhatian publik karena dengan bantuannya bergotong royong membangun SD bersama masyarakat setempat menjadi hal penting bagi kebutuhan fasilitas pendidikan di Desa tersebut, hingga beritanya cukup viral setelah melihat pembangunan yang dilakukan.
“Untuk yang terdampak itu banyak, namun salah satunya yang viral waktu itu untuk membantu dari Bakti Barito dan membangun SD soalnya cukup mencolok ketika SD yang terdampak. Karena kebutuhan fasilitas pendidikan anak-anak di situ, maka cepat dibangun. Karena ada beberapa kelas yang ambruk,” katanya.
Disebutkan Luna, untuk keberhasilan program pada tahun 2025 setiap desa akan diarahkan untuk menggali potensi lokalnya.
Baca Juga:Kearifan Lokal Budaya Sunda Mengurangi Potensi PerundunganDistribusi Nilai Manfaat Jemaah Haji Tunggu DInaikan BPKH Jadi Rp4,4 Triliun
“Misalnya, jika desa memiliki daya tarik alam, budaya, atau hasil pertanian tertentu, aspek tersebut akan diintegrasikan ke dalam konsep wisata. Selain itu, sinergi antara sektor perhutanan sosial dan pariwisata akan menjadi bagian dari strategi pengembangan Kawasan,” sebutnya.
Luna berharap, program ini tidak hanya memulihkan kondisi desa pascabencana, tetapi juga memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian dan kualitas hidup masyarakat setempat. (rzi)