Disparbud Garut Digandeng Yayasan Bakti Barito, Rehabilitasi Lahan Berbasis Agroekoduwisata

istimewa
Disparbud Garut Digandeng Yayasan Bakti Barito, Rehabilitasi Lahan Berbasis Agroekoduwisata
0 Komentar

GARUT – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Garut bersama Yayasan Bakti Barito mematangkan rencana pelaksanaan rehabilitasi lahan sekaligus pengembangan kawasan Agroekoduwisata di empat desa terdampak bencana gempa di Kecamatan Pasirwangi.

Program ini direncanakan berjalan pada tahun 2025 sebagai upaya pemulihan pascabencana sekaligus pemberdayaan masyarakat setempat. Diketahui, kegiatan itu akan melibatkan empat desa, yaitu Desa Sarimukti, Barusari, Karyamekar, dan Padaawas, dengan pendekatan berbasis agro, eko, dan eduwisata (Agroekoduwisata).

Kepala Disparbud Garut, Luna Aviantini menyebutkan bahwa program ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi lokal desa sebagai daya tarik wisata yang unik.

Baca Juga:Kearifan Lokal Budaya Sunda Mengurangi Potensi PerundunganDistribusi Nilai Manfaat Jemaah Haji Tunggu DInaikan BPKH Jadi Rp4,4 Triliun

“Dari Pariwisata mengemukakan kalau misalnya desa ingin menjadi desa wisata, mereka harus tau dulu potensinya apa yang mau diangkat karena wisata itu kalau di sana daya tariknya dulu apa agar bisa menarik orang datang kesana,” jelas Luna.

Sebagai inisiator, menurut Luna, Yayasan Bakti Barito menggandeng para ahli di bidang ketahanan pangan, pertanian, hingga pariwisata untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat desa. Diskusi yang berlangsung dalam format Focus Group Discussion (FGD) ini juga melibatkan berbagai dinas terkait untuk memberikan masukan dan rekomendasi bagi pengembangan kawasan.

“Sebagai inisiator, Yayasan Bakti Barito juga punya pendamping-pendamping yang aktif di bidangnya masing-masing, tapi kami diperkenalkan juga sama ahli ketahanan pangan, pertanian, kadiskanat, jadi masing-masing dinas tadi bentuknya FGD, dari masing-masing Dinas menyampaikan apa saja yang harus dijadikan bahan pertimbangan, apa yang harus dilakukan oleh desa karena aktor utamanya itu adalah desa, jadi dari desanya sendiri potensinya apa” lanjutnya.

Selain itu, dalam diskusi tersebut juga dibahas keberhasilan Yayasan Bakti Barito sebelumnya dalam memfasilitasi pembangunan kembali fasilitas pendidikan di Desa Barusari yang rusak akibat gempa. Sekolah Dasar (SD) yang terdampak cukup parah telah direhabilitasi melalui gotong royong bersama masyarakat setempat.

“Terkait bantuan yang di Desa Barusari, kemarin ada dua SD kalau tidak salah yang terdampak. Nah Yayasan Bakti Barito itu sama-sama bergotong royong dengan masyarakat desa setempat, itu membangun lagi jadi tidak hanya sekedar menyediakan anggaran tapi justru mereka sebagai pancingan justru dari gotong royongnya sendiri yang ditumbuhkan,” ujarnya.

0 Komentar