Pedagang Pasar Ciawitali Garut Keluhkan Daya Beli Masyarakat Menurun, Nataru Diperkirakan Memperburuk Kondisi

pedagang di pasar Ciawitali Garut
pedagang di pasar Ciawitali Garut
0 Komentar

GARUT – Pedagang Pasar Ciawitali Garut mengungkap daya beli masyarakat semakin menurun di tengah naiknya harga bahan baku. Kondisi ini dikeluhkan para pedagang, pasalnya menghadapi akhir tahun biasanya pasar terlihat ramai konsumen.

Oping Taufik Budiman salah satu pedagang sayur mengatakan daya beli masyarakat menurun terlihat sejak dua tahun terakhir. Ia menyebut jumlah pembeli di pasar anjlok.

Kenaikan harga bahan pangan menjelang akhir tahun yang semakin meningkat pun dikeluhkan pedagang karena menjadi faktor yang juga mempengaruhi. Diantara komoditi yang naik sekarang ini antara lain cabai merah, cabai rawit, cabai keriting dan bawang merah.

Baca Juga:Dinsos Garut Mencatat Sebanyak 106 ODGJ Belum Punya BPJS Kesehatan, Minta Dulu Rekomendasi Dinsos untuk ke RSJKetua PGRI Garut Mengaku Tak Terlalu Antusias Soal Kenaikan Upah Guru, Kok Bisa Begitu?

“Cabai merah yang awalnya Rp. 20.000 sekarang menjadi Rp.35.000, cabai rawit dai 20.000 mencapai 30.000, bawang merah dari 20.000 sampai 30.000. Tapi menjelang akhir tahun ini daya beli masyarakat malah semakin menurun bisa dibilang dua tahun terakhir ini omset menurun perharinya.” ungkapnya di Pasar Ciawitali Garut, Selasa (10/12/2024).

Oping menuturkan, akibat turunnya daya beli tersebut, menyebabkan turunnya omset penjualan di kisaran 60%. Dia mengaku, dari awalnya pasokan 15-20 ton, saat ini hanya sampai 5 ton.

“Sekarang karena ekonomi melemah pasokan bahan baku hanya di atas 4 ton sampai 5 ton, biasanya 15 ton sampai 20 ton habis, kalau sekarang hanya sampai 5 ton penurunan sampai 60%,” lanjutnya.

Selain itu, Oping juga mengungkap pasokan bahan pokok dari berbagai kecamatan juga semakin turun. Hal itu dipengaruhi oleh cuaca.

Di sisi lain, ada pula komoditi yang turun harganya seperti jenis sayuran. Antara lain, kentang, jengkol dan daun bawang. Kentang yang awalnya Rp.10.000 sampai Rp.12.000 bahkan jengkol yang biasanya dari harga Rp.30.000 sekarang Rp.14.000.

Oping memperkirakan, menjelang natal dan tahun baru (nataru) nanti, harga kebutuhan pokok di pasar juga akan kembali mengalami kenaikan.

“Mulai ada pergerakan dari bahan bahan tertentu, mungkin yang lainnya juga akan ikut naik, biasanya mendekati Natal dan Tahun Baru pasokan jagung juga meningkat dan harga pastinya melambung” lanjutnya.(rizki)

0 Komentar